Selasa, 19 Oktober 2010

mujijat akan selalu datang

Tuha yesus ku didalam tangan mu engkau punya kekuasaan yang amat dasyat''tiada seorang 1 pun yang mengalah kan kekuasan itu kuasa mu sangat agung dan mulia kaulah sejuta harapan bagi kami tuk membuka jalan kebenaran dan dalam terang ilahi''

Rabu, 06 Oktober 2010

Minggu, 03 Oktober 2010

YESUS TELADAN BAGI UMAT MANUSIA

Oleh karena Tuhan adalah kasih dan karena kita diperintahkan untuk menjadi seperti Dia (ingatlah Efesus berkata untuk menjadi peniru Tuhan), penting untuk mengetahui apakah kasih itu. Jika saya adalah Iblis dan mengadakan rapat komite untuk mencari tahu bagaimana mengacaukan isu yang berhubungan dengan Tuhan, teologi dan hidup, maka salah satu dari hal-hal tersebut yang hendak saya kacaukan adalah apakah kasih itu. Saudara-saudara, itulah yang terjadi dalam dunia kita sekarang. Saya katakan bahwa sangat banyak orang di muka bumi ini yang tidak tahu apakah kasih Tuhan itu. Apa yang hendak kita upayakan dalam naskah ini adalah melihat kepada Alkitab dan berharap kita dapat lebih mengerti tentang apakah kasih Tuhan itu dan apakah perintah yang harus kita lakukan ketika Tuhan berkata agar kita mengasihi Dia dan sesama. Apa yang sudah dilakukan Iblis adalah dia sudah mengacaukan isu ini agar kata kasih tidak dimengerti dengan baik.

Dalam bahasa Yunani paling tidak terdapat empat kata yang dapat diterjemahkan sebagai kasih. Kita akan melihat kepada masing-masing kata, sedikit demi sedikit. Empat kata Yunani itu adalah agape [bentuk kata benda], agapao [bentuk kata kerja], phileos [bentuk kata benda], phileo [bentuk kata kerja], eros – saya rasa kata ini tidak asing bagi kita. Kita mendapatkan kata erotis dari kata eros ini, dan storge mungkin baru bagi Anda. Keempat kata itu adalah : agape, phileo, eros dan storge. Nah, semuanya diterjemahkan dengan kata kasih, dan saya rasa bahwa Anda sudah dapat melihat masalahnya – yaitu ketika saya berkata kepada seseorang bahwa saya mengasihi atau ketika saya mengharapkan kasih dari seseorang, apakah sesungguhnya yang saya inginkan? Dalam bahasa Yunani, kata-kata tersebut melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam menjelaskan ini agar orang dapat mengerti apa yang dikatakan. Apa yang perlu kita perbuat sekarang adalah kita perlu “membuka,” jika Anda bersedia. Bayangkan sebuah koper dengan empat potong pakaian yang berbeda di dalam koper itu dan kadang-kadang seluruh isi koper disebut satu benda. Apa yang perlu kita lakukan adalah membuka definisi kasih agar kita dapat memahaminya dan memakainya seperti yang dipergunakan oleh Tuhan. Nah, untuk melakukan itu dan khususnya secara alkitabiah, kita perlu mengerti keempat kata Yunani itu, jadi mari kita melihat kepada keempat kata tersebut.

Pertama, kita mempunyai kata agape. Kasih agape adalah kasih yang berkaitan dengan ketaatan, dan ini diungkapkan dalam memberi. Kasih agape dinyatakan oleh tindakan dan bukan perasaan. Kita akan meluangkan lebih banyak waktu pada kata agape, jadi kita akan kembali lagi dan membahasnya.

Kasih phileo adalah kasih di antara teman. Mungkin Anda sering mendengar tentang kota di Amerika Philadelphia, yang berasal dari kata phileos = kasih dan adelphoes = saudara; jadi Philadelphia, menurut mereka adalah kota yang memiliki kasih persaudaraan. Phileo adalah kasih di antara teman. Kasih phileo melibatkan perasaan, dan oleh karena itu, kasih phileo dapat benar-benar menjadi lebih pribadi dari pada kasih agape. Anda sungguh perlu membungkus pikiran anda di sekitar itu dan menangkap artinya. Dengan agape, saya dapat mengasihi seseorang melalui melakukan sesuatu bagi mereka ketika saya tidak mempunyai perasaan sama sekali untuk mereka, tetapi dengan kasih phileo, ini melibatkan perasaan. Dalam hal ini, kasih phileo dapat lebih pribadi dari pada kasih agape. Misalnya, anda dapat mengasihi musuh anda dengan kasih agape, tetapi anda tidak dapat mengasihi musuh anda dengan kasih phileo. Selanjutnya ada kata eros. Saya rasa sebagian besar dari kita tidak asing dengan kata eros dan kasih erotis. Ini adalah ketertarikan seksual yang kuat yang dirasakan seseorang terhadap orang lain.

Kasih yang mungkin masih asing bagi kita tetapi diungkapkan oleh kata Yunani dengan sangat baik adalah storge. Kasih storge adalah kasih kerabat. Ini adalah kasih di antara anggota keluarga dan secara khusus kasih di antara orang tua dan anak-anak. Orang Yunani sadar bahwa ketertarikan yang kuat hadir secara khusus antara orang tua dan anak-anak atau orang tua dan bayi. Ketertarikan yang sangat kuat ini tidak benar-benar cocok dengan agape, phileo, atau eros. Ini adalah kasih keluarga. Saya rasa kita melihat sedikit kasih itu ketika anda melihat reaksi sebagian besar wanita ketika mereka melihat seorang bayi. Mereka memiliki perasaan yang hangat, dan mereka akan bersikap seperti ini, ”Oh,” ketika mereka melihat bayi itu. Dari manakah perasaan itu berasal? Itu adalah storge, kasih keluarga, kasih yang diletakkan Tuhan dalam hati seseorang untuk anaknya atau di dalam hati seorang wanita untuk anaknya atau di dalam hati anak-anak untuk orang tua mereka. Itu adalah kasih storge. Ini adalah bagian dari rancangan Tuhan bagi kita. Ketika Tuhan berkata bahwa Dia adalah Bapa bagi kita dan Dia mengasihi kita, itulah kasih storge, dan ini adalah gambaran besar dari kasih itu.

Kita perlu kembali lagi sekarang dan melihat kepada keempat kata kasih, tetapi kita akan berfokus secara khusus pada kata agape dan phileo. Alasan untuk ini adalah karena kedua kata tersebut muncul dalam Alkitab. Eros dan storge tidak muncul dalam Alkitab, tetapi keduanya adalah bagian dari paket kasih yang tampak, jadi kita perlu mengetahui tentang semua kasih itu; akan tetapi, di dalam Alkitab sendiri, kita melihat kepada agape dan phileo.

Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, agape berhubungan dengan ketaatan, dan itu diungkapkan dalam memberi. Ini adalah kunci yang sangat besar untuk mengenali kasih agape. Bagaimanakah kita mengenali kasih agape? Kita mencari kata memberi. Mari kita lihat pada Yohanes 3:16. Nah, ini adalah sangat tepat untuk melihat Yohanes 3:16 dalam musim sepak bola karena jika anda adalah penggemar sepak bola, maka anda tidak dapat menyaksikan banyak pertandingan sebelum anda melihat sebuah kertas atau tanda yang tergantung di pagar beberapa stadion dengan tulisan Yohanes 3:16. Apakah yang hendak disampaikan oleh orang yang memegang tanda itu?

Yohanes 3:16
Karena begitu besar kasih [agape] Tuhan akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan [kunci utama di sini] Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Kasih agape diungkapkan dengan memberi. Mari saya tunjukkan kepada anda sekali lagi dari sudut pandang Kristus.

Efesus 5:1 dan 2
(1)
Sebab itu jadilah penurut-penurut Tuhan, seperti anak-anak yang kekasih
(2) dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Tuhan.

Amin, Tuhan sangat mengasihi sehingga Dia memberi; Kristus sangat mengasihi sehingga Dia memberi. Ini sangat penting, dan perlu dimengerti agar kita memahami tentang kasih dalam budaya kita karena apakah yang biasa kita dengar di jalanan? Mungkin Anda mendengar saya berkata, ”Saya menyukai (mengasihi) kue Oreo.” Mungkin Anda mendengar saya berkata demikian, tetapi sebenarnya adalah saya tidak mengasihi kue Oreo dengan kasih Tuhan. Saya tidak memberikan apa-apa kepada Oreo! Apa yang terjadi antara kue Oreo dan saya adalah saya memakannya! Saya suka rasanya. Saya menaruhnya di dalam mulut saya, dan saya menikmati rasanya. Saya tidak memberikan apa-apa kepada kue Oreo. Bahkan kue itu tidak mendapat tempat khusus dalam lemari dapur saya. Saya tidak memberikan apa-apa; saya mengambil manfaat dari kue itu. Jika seseorang berkata, ”Saya menyukai (mengasihi) es krim.” Mereka tidak memberikan apa-apa kepada es krim itu. Ketika seseorang berkata, “Saya menyukai (mengasihi) pantai”, mereka tidak mencintai pantai; mereka menyukai pantai. Mereka tidak melakukan apa-apa untuk pantai. Apa yang mereka lakukan adalah mereka akan pergi ke pantai dan mereka akan bersenang-senang. Mereka menyukai apa yang dirasakan mereka. Mereka menyukainya. Karena mereka sangat menyukainya, apa yang terjadi di dalam budaya kita adalah kita berkata, “Kami mengasihi (menyukai) pantai.” Masalahnya adalah kita dibesarkan dalam suatu budaya di mana sejak seorang anak baru saja mulai mengerti berkomunikasi, apakah yang mereka dengar? Saya mengasihi es krim. Saya mengasihi pantai. Saya mengasihi kue Oreo—perkataan seperti itu. Apa yang terjadi di sini adalah kata suka dan kata kasih dikacaukan, dan konsep tentang apakah kasih Tuhan itu membingungkan. Ketika kasih agape yang sebenarnya diungkapkan, memberi terlibat di dalamnya – memberi diri anda sendiri.

Nah, mari kita melihat bagaimana hal ini diterjemahkan dalam budaya kita. Anda mendapatkan seorang pria berkencan dengan seorang gadis atau seorang gadis dengan seorang pria, dan pria itu berkata, “Saya mengasihimu.” Bagaimanakah dia memakai kata kasih? Saya dapat berkata kepada anda bagaimana dia memakai kata kasih. Mungkin dia memakai kata kasih sama sepereti dia memakainya ketika dia berkata, “Saya mengasihi es krim,” dan “saya mengasihi pantai.” Dia memandang gadis itu dan berkata, “Saya mengasihimu,” dan apa yang dimaksudkannya adalah, “Saya sungguh suka cara engkau menimbulkan perasaan saya.” Itulah sebabnya, ketika keadaan berjalan salah dalam hubungan dan anda tidak memperoleh perasaan yang baik dari hubungan itu lagi, maka pernyataan anda adalah, “Saya tidak mengasihi dia lagi.” Ini diterjemahkan sebagai, “Saya tidak menyukai dia lagi. Dia tidak membuat saya merasa baik.”

Ini penting sekali bagi kita untuk mengerti bahwa kasih Tuhan selalu diungkapkan dengan memberi. Apakah yang anda berikan? Apakah yang anda berikan di dalam hubungan, kepada dunia, kepada orang lain, kepada Tuhan? Apakah yang anda berikan? Apakah yang anda serahkan? Di lain pihak, menyukai adalah apa yang anda ambil. Apakah yang datang kepada anda? Sebuah perbedaan dalam arah muncul antara kasih dan suka. Dalam kasih kepada Tuhan, arahnya adalah keluar dari anda. Dalam suka, arahnya ke dalam anda. Ini luar biasa penting karena kasih Tuhan diekspresikan dalam tindakan bukan dalam perasaan. Mari lihat Khotbah di Bukit. Yesus Kristus mengumpulkan orang-orang, dan Dia berbicara kepada mereka.

Matius 5:43
Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.

Tunggu dulu! Siapakah yang akan berkata demikian? Siapakah yang akan berkata mengasihi sesama dan membenci musuhnya? Sebenarnya, para pemimpin agama yang akan berkata demikian. Kita dapat mencatat bahwa pemimpin-pemimpin agama pada masa Kristus mengatakan itu tetapi itu bukan doktrin alkitabiah. Banyak orang berpikir bahwa apa yang dinyatakan di sini adalah perubahan antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, dan Perjanjian Lama berkata, ”Kasihilah sesamamu dan bencilah musuhmu,” tetapi sekarang Kristus akan mengubah itu. Itu tidaklah demikian—amin! Perjanjian Lama juga berkata kasihilah musuhmu, yang akan kita lihat sebentar lagi. Di sini Kristus berkata:

Matius 5:43 dan 44
(43)
Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
(44) Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.

Kata kasih di sini adalah agape. Pertanyaannya adalah, ”Bagaimana saya dapat melakukan itu? Saya tidak suka orang itu. Mereka sudah melukai perasaan saya. Mereka sudah menyakiti saya; mereka telah menyakiti keluarga saya.” Mungkin mereka sudah melakukan banyak hal lain juga, dan anda berkata, “Saya tidak suka orang itu; sebenarnya saya memiliki rasa tidak suka yang makin meningkat terhadap orang itu. Bagaimana Engkau dapat memerintahkan saya untuk mengasihi orang itu?” Hei, itu adalah pertanyaan yang luar biasa. Pertanyaan itu layak menerima jawaban yang luar biasa. Kuncinya ada di dalam kata kasih. Ingat, kita harus membuka kata kasih, dan kita mempunyai empat pilihan: agape, phileo, eros dan storge. Kata Yunani di sini adalah agape. Ingatlah, kasih agape adalah ekspresi dari memberi; jadi bagaimana anda mengasihi musuh anda? Anda tidak mengasihi musuh anda melalui melewati semua jenis latihan mental yang tidak masuk di akal dan berusaha menebak bagaimana anda akan menyukai dia. Bukan demikianlah cara anda mengasihi musuh anda. Cara anda mengasihi musuh anda adalah bertindak terhadap musuh anda seperti Tuhan akan bertindak terhadap musuh anda. Berilah kepada mereka; tolonglah mereka; berdoa untuk mereka. Mari kita lihat pada konteksnya, dan itu akan membuat anda mengerti.

Matius 5:44
Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Ini adalah mengasihi musuh anda. Beberapa orang berkata kepada saya, “John, saya bahkan tidak merasa mau berdoa untuk dia, tetapi saya lakukan saja.” Puji Tuhan, anda mengasihi musuh anda.

Matius 5:44 dan 45
(44) Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
(45) Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, ...

Dan kemudian Kristus memberikan contoh tentang apa yang dilakukan Tuhan.

Matius 5:45
Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar

Dia memberikan kesempatan kepada mereka. Dia memenuhi kebutuhan mereka. Nah, ketika Kristus berkata tentang mengasihi musuh, apakah Dia mempunyai contoh dalam Perjanjian Lama yang dapat dipergunakan untuk mempertegas pengajaran-Nya? Jawabannya adalah, ya. Mari lihat kepada Keluaran 23:5. Ini adalah Hukum Musa. Hukum Musa untuk memimpin bangsa Israel. Kata Taurat adalah instruksi. Saya tahu kadang-kadang kita berkata bahwa Taurat itu adalah hukum, tetapi secara teknis, kata Taurat berarti instruksi. Kata lain dapat ditemukan seperti Mitzvah yang berarti hukum, tetapi Taurat berarti instruksi. Dalam Perjanjian Lama, dalam kelima Kitab Musa, kita memiliki instruksi tentang bagaimana menjalani hidup dan bagaimana hidup rukun dengan orang lain.

Keluaran 23:4
Apabila engkau melihat lembu musuhmu atau keledainya yang sesat, maka segeralah kau kembalikan binatang itu.

Nah, bayangkan sekarang bagaimana hal ini bertentangan dengan perasaan alami anda. Anda mempunyai musuh, dan katakanlah di dalam budaya Perjanjian Lama mereka tinggal beberapa mil jauhnya. Suatu hari anda keluar untuk bertani, dan anda melihat lembu yang menyeberangi ladang anda dan lereng bukit. Anda mengenali lembu itu, dan anda berkata, ”Saya tahu, itu adalah lembu Bill.” Anda tidak suka dengan Bill, dan anda berpikir, ”Ini luar biasa! Bill akan menghabiskan beberapa tahun untuk menemukan lembu itu. Sebenarnya, saya akan pergi ke sana dan memukul belakangnya agar membuat dia berlari semakin cepat dan mengeluarkan dia dari sana! Ha ha, ini hari yang luar biasa!!”

Tidak, itu bukan seperti yang dikatakan Alkitab. Alkitab berkata, anda mau mengasihi musuh anda; inilah yang harus anda perbuat. Anda pergi mendapatkan lembu ini, dan anda mengembalikannya ke Bill. Anda berkata, ”Tetapi Tuhan, saya sedang bertani di sini. Saya sedang membajak. Saya sedang memanfaatkan udara cerah. Saya tidak punya waktu untuk menarik lembu itu dan membawanya kembali ke tempat Bill dan meninggalkannya di sana. Bagaimana pun juga saya tidak suka dengan orang itu ketika dia memperlakukan saya seperti kotoran!” Tuhan berkata, ”Engkau tahu, jika engkau melihat lembu atau keledai musuhmu tersesat, engkau pergi dan membawanya kembali kepada musuhmu.” Itulah kasih.

Jika dikenakan untuk masa sekarang mungkin sama halnya ketika anda sedang berkendara di jalan, dan anda melihat seseorang yang sudah memberikan banyak luka dan masalah, dan anda memandang orang itu sebagai musuh anda, dan anda melihat dia berada di tepi jalan sedang bergumul dengan ban kempis. Anda tidak melewati dia dengan kecepatan 55 mil perjam sambil tertawa di jendela, ”Ha ha ha!” Tidak, anda tidak melakukan itu. Anda akan menepi, dan melihat apakah anda dapat menolong.

Apakah itu berarti anda merasa senang melakukan itu? Tidak. Saudara-saudara, itulah kunci kepada kasih alkitabiah. Anda tidak perlu merasa senang melakukannya. Ini selalu menyenangkan jika anda dapat merasa senang melakukan itu, tetapi anda tidak perlu merasa senang berbuat itu. Apa yang anda perbuat adalah taat.

Keluaran 23:5
Apabila engkau melihat rebah keledai musuhmu karena berat bebannya, maka janganlah engkau enggan menolongnya. Haruslah engkau rela menolong dia dengan membongkar muatan keledainya.

Wow, bukankah itu memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana mengasihi orang lain? Bagaimana kita mengasihi musuh kita? Kita menolong dia di dalam cara ilahi. Kita berdoa bagi mereka. Kita tidak perlu melakukan serangkaian latihan mental untuk menjadikan mereka seperti seorang sahabat, tetapi jika anda hendak mentaati Tuhan, anda harus membuat matahari anda bersinar di atas mereka sama seperti Tuhan membuat matahari-Nya bersinar di atas mereka yang adalah musuh-Nya. Tentu saja kita berbuat demikian!

Di dalam mempelajari lebih dalam tentang kasih, mari kita melihat 1 Korintus. Saya rasa mungkin kita sekalian tahu bahwa ini adalah pasal yang luar biasa di dalam Alkitab yang berbicara tentang kasih, dan pasal ini mengatakan kepada kita banyak hal tentang kasih.

1 Korintus 13:1
Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.

Itulah kasih agape. Apakah artinya itu? Itu berarti bahwa jika saya berbicara dalam bahasa manusia dan malaikat, tetapi saya sungguh-sungguh tidak taat kepada Tuhan, saya benar-benar tidak melakukan apa yang dikatakan Tuhan. Saya hanya berbuat hal-hal yang membuat saya bahagia, lalu saya sungguh kosong.

1 Korintus 13:2
Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia [rahasia kudus] dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih [agape], aku sama sekali tidak berguna.

Apakah yang terjadi di sini? Jika saya tidak benar-benar mentaati Tuhan, jika hati saya tidak sungguh-sungguh mentaati Tuhan, maka sesungguhnya apakah tujuan dari semua tindakan pelayanan saya? Pelayanan saya hanyalah menyenangkan manusia, atau itu untuk memperbesar kekayaan diri sendiri. Pelayanan itu hanya untuk membangun saya, tetapi itu tidak dilakukan karena saya sungguh mengasihi Tuhan atau saya ingin mentaati Tuhan. Pelayanan itu dilakukan untuk beberapa alasan agar membuat saya kelihatan luar biasa atau sesuatu yang mirip seperti itu.

Lihatlah ayat empat. Perhatikanlah bagaimana kasih di sini diekspresikan dalam tindakan. Ingatlah, gambaran mental bahwa kasih adalah memberi; kasih adalah sesuatu yang keluar dari anda. Apa yang masuk ke dalam anda adalah apa yang anda sukai, tetapi apa yang keluar dari anda itulah di mana kasih agape berdiam.

1 Korintus 13:4
Kasih itu sabar;

Baiklah, marilah kita melihat kasih itu. Saya dapat memperhatikan kalimat itu karena saya bukanlah orang yang paling sabar di dunia. Saya mengerti bahwa saya harus lebih banyak memberi di dalam kesabaran. Saya berkata kepada anda, saya berada di dalam antrian di toko kebutuhan sehari-hari, dan orang-orang hanya mengobrol dan tidak memeriksa belanjaan mereka dan saya sungguh merasa tertantang. Tetapi saya tahu bahwa kasih adalah sabar dan jika saya akan memberi diri saya dari pada mengambilnya, maka saya akan melakukan lebih baik.

1 Korintus 13:4
Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.

Kasih mengucapkan hal-hal yang baik tentang orang lain. Kasih tidak sombong. Kasih tidak kasar, bagaimana pun juga, anda sulit memberi jika anda kasar.

1 Korintus 13:5
Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.

Apakah maksud menyimpan kesalahan? Beberapa orang memiliki mental buku besar yang mencatat setiap kali orang berbuat salah kepada mereka. Bagaimana hal ini memberi kepada orang lain? Tindakan itu hanya mengambil agar anda mempunyai lebih banyak amunisi untuk dipakai pada waktu anda berada dalam peperangan. Kita harus melepaskannya karena kasih tidak menyimpan kesalahan. Tuhan adalah menara kita yang tinggi, perisai kita dan pertahanan kita.

1 Korintus 13:6 dan 7
(6)
Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.
(7) Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.

Apakah anda melihat tindakan memberi di sini? Apakah anda melihat bagaimana ini menunjukkan bahwa memberi adalah tindakan keluar?

1 Yohanes 4:20
Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Tuhan," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta.

Dapatkah kita berkata lebih jelas dari itu? Saya katakan, itu cukup jelas! Apakah artinya jika anda berkata, “Saya mengasihi Tuhan,” namun anda membenci saudara anda maka anda adalah seorang pendusta? Apakah artinya itu? Pertama-tama, apakah artinya membenci saudara anda? Membenci saudara anda berarti memperlakukan dia dengan buruk. Anda tahu, secara alkitabiah, benci adalah sama seperti kasih. Benci mengekspresikan dirinya sendiri. Benci mengekspresikan dirinya di dalam dunia jasmani. Jika anda membenci saudara anda, maka anda melakukan hal-hal secara agresif untuk membuat hidupnya menderita. Tentu saja, anda bekerja untuk merendahkan. Anda menyebarkan gosip. Anda mengirim pesan-pesan yang tidak menyenangkan. Anda mengacaukan hidupnya dalam hal ini atau dengan cara lain. Alkitab berkata, “Jika kamu berkata bahwa kamu mengasihi Tuhan, tetapi kamu melakukan hal itu kepada saudaramu, maka dalam hal mengasihi Tuhan – kamu adalah pendusta.”

Tuhan memerintahkan kita untuk mengasihi [agape] musuh kita. Itu berarti bahwa kita memberi kepada musuh kita. Kasih adalah memberi. Kasih adalah tindakan keluar. Bukan saja kita mengasihi musuh kita, tetapi kita mengasihi mereka yang ada di sekitar kita. Jika anda terlibat dalam sebuah hubungan, seorang gadis terlibat dalam hubungan dengan seorang pira atau seorang pria dalam hubungan dengan seorang gadis, dan anda bertanya pada diri anda sendiri, apakah dia mengasihi saya, maka yang harus anda perbuat adalah bertanya, ”Apakah yang saya berikan?” Jika dalam hubungan yang dia katakan bahwa dia mengasihi saya, tetapi semua yang dilakukannya adalah mengambil, mengambil, mengambil, mengambil, mengambil, maka apa yang dikatakannya bahwa saya mengasihi kamu sama seperti dia berkata, ”Saya mengasihi pantai.” Dia hanya sungguh-sungguh menyukai Anda dan hanya ingin mengambil dari Anda. Sama halnya juga, jika seorang pria bersama seorang gadis dan gadis itu berkata, ”Saya mengasihi kamu,” tetapi semua yang dilakukannya hanyalah mengambil, mengambil, mengambil, mengambil, mengambil, maka itu tidak berbeda juga.

Anda lihat, ini cukup mudah untuk menilai dengan segera begitu kita mengetahui apakah kasih itu. Ketika Tuhan berkata bahwa Dia mengasihi anda, sebaiknya anda percaya bahwa Dia memberikan segala hal. Marilah kita mulai dengan Dia memberikan Anak-Nya. Dia memberikan kepenuhan roh kepada anda. Dia memberdayakan manifestasi kapan saja anda ingin berbicara dalam bahasa roh. Dia terus menerus mencurahkan pewahyuan.

Berdasarkan informasi ini (agape adalah kasih yang memberi), mari kita melihat apakah kita dapat memilah beberapa hal dari Alkitab. Kristus berkata:

Yohanes 14:15
"Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.

Tentu itu masuk di akal; tentu saja, inilah Yesus, dan Dia berkata agar anda melakukan sesuatu. Anda menjawab, ”Baiklah, saya mengasihi Engkau Yesus, tetapi saya tidak melakukan itu.” Bagaimana itu menunjukkan kasih? Bagaimana dengan memberi diri anda sendiri – tahu bahwa Yesus adalah Anak Allah, dan Dia tidak pernah menginginkan kecelakaan terhadap anda dan selalu merancangkan yang terbaik bagi anda? Anda dapat melihat bahwa Tuhan selalu memiliki niat yang terbaik bagi anda. Bagaimana anda mengasihi Tuhan? Anda mengasihi Tuhan melalui ketaatan. Anda memberikan diri anda dan mentaati Tuhan. Bagaimana jika saya tidak mau? Tidak apa-apa. Mungkin anda tidak merasa mau ke sisi jalan dan menolong musuh anda mengganti ban kempis. Orang yang di dalam Perjanjian Lama tidak mau mengembalikan lembu Bill. Kasih kepada Tuhan tidak selalu berarti bahwa anda ingin melakukan apa yang Tuhan kehendaki anda perbuat.

Sebagai orang tua kita juga mengerti tentang ini. Ketika anak-anak saya masih kecil, saya teringat ketika salah satu anak saya, Sierra, sedang mengalami pergantian gigi dan saya pikir bahwa saya tidak bisa tidur lagi sepanjang sisa hidup saya. Dia terus menerus menangis sepanjang malam selama berminggu-minggu. Kami, sebagai orang tua, tidak bisa tidur dan mendampingi dia, menggendong dia mondar-mandir sambil menghibur dia. Apakah saya benar-benar merasa suka melakukan ini? Tidak, saya harus bekerja keesokan harinya! Saya benar-benar menyeret diri saya untuk melakukan itu selama beberapa minggu. Apakah anda tahu? Itulah kasih! Ketika saya melihat ibu-ibu yang mengembangkan diri mereka demi anak-anak mereka, terutama ibu-ibu yang memiliki bayi yang mengalami sakit perut secara tiba-tiba (colic) atau sesuatu seperti itu, anda dapat melihat kasih dalam hidup mereka. Apakah mereka merasa suka tetap terjaga dan tidak tidur; apakah mereka merasa suka melakukan itu? Tidak, mereka tidak selalu merasa seperti itu.

Kasih ada di situ yang diekspresikan dengan memberi. Kita mengekspresikan kasih kita kepada Tuhan melalui melakukan perintah-Nya. Dalam ayat 21, disinggung hal yang sama.

ke selamatan hidup

Ada suatu pernyataan yang sangat umum di mana hanya terdapat dua hal yang pasti—kematian dan pajak. Walaupun kematian tidak dapat dihindarkan, secara naluri orang merasa takut terhadapnya dan selalu mencari jalan untuk menghindarinya. Beberapa orang kaya membekukan mayat mereka dengan harapan agar masyarakat di kemudian hari dapat menghilangkan penyakit yang mematikan mereka. Yang lain mengejar sarana medis dalam hal mencegah proses penuaan—hanya demi menambah umur beberapa tahun lagi. Kekristenan memberikan janji yang spesifik tentang adanya suatu kehidupan kekal yang indah. Jika memang ada sebuah kesempatan walaupun hanya kesempatan yang kecil bahwa Alkitab benar dan manusia dapat hidup selamanya, bukankah lumrah jika memeriksa?

.

Selamat Datang Dan Berkah Dalem Gereja Fransiskus Xaverius Gantang Sawangan Magelang http//:gerejagantangsawanganmagelang blokspot.com